Get Image Rollover Effects at crazyprofile.com

Thursday, December 28, 2006

Kusuma Hati

Di pelataran hati nan indah
Kusuma tumbuh dengan wanginya
Adalah jiwa yang di percayakan
Di dalam kemesraan yang dalam

Kusuma hati tumbuh mekar
Sambutlah dengan tangan terbuka
Tatapan lembut bola matamu
Kupeluk dalam mimpi mimpiku

Petiklah kusuma hatiku
Rangkumlah dalam peluk sayang
Bawalah dalam kedamaian
Jiwa yang di percayakan

Di pelataran hatimu
Tumbuh kusuma hatiku
Peliharalah sayang

Tuesday, December 26, 2006

Ruangku

Bilikku diam ...
Disana ... tak terlukis pelangi di ranum embun
Tak menggurat harap dan mimpi
Malam tak kukenal tersulam tak tersentuh
Menjadi prasasti hati

Suluh waktu enggan mengiring
Demi sebait puisi di cedar mimpi
Sungguh ini menyiksaku

Berkediplah kakasih ...
Lalu pejamkan mata indahmu
Temukan bilik diam di ruang sebelahmu
Aku merindukanmu ...

Segaris cerca tercoret rebam
Diwajahku,dilisanku ...
Mengubur senggal parasku,batinmu ...
Tak ada guna berontak meronta dan melepaskan diri
Karena bilikku diam

Ruangku gelap dan bilikku diam
Tak tercurah maaf tak tersentir dian
Gempita ...
Hingga sebelum terucapnya ...
Aku tak kan dan tak mampu bertutur

Aku sungguh mencintaimu

Thursday, December 21, 2006

Dinda

Dinda ...
Putihnya salju tak seputih kulitmu
Lembutnya sutra tak selembut tuturmu
Melangkah gemulai menatap esok
Dengan penuh pesonamu

Dinda ...
Hitamnya arang tak sehitam rambutmu
Manisnya gula tak semanis senyummu
Berjalan melintasi suka dan duka
Aral,caci maki,pernah haturimu
Tapi tabahmu cermin elok kepribadianmu
Anggunmu sungguh memikat

Dinda ...
Mentari terang membawamu keindahan
Teguh jiwamu perekat manis kembang kembang
Kharismamu menaruh iri kelopak lajang

Dinda ...
Beningnya embun tak sebening matamu
Damainya pagi tak sedamai hati dan jiwamu

Dinda ...
Kau ... Begitu cantik

Friday, December 15, 2006

Sajak Pinggir Ranjang

Aku mencintaimu ...
Laksana kabut mencekik awan menjadi bulir embun
Seperti genta berdentang berdengung memekik telinga
Dengarkah engkau kekasih sajak berbisik ?

Aku merindukanmu ...
Berbagi sajak di pinggir ranjang pagi
Tak perlu berkabung seperti tilam bisu kemarin
Mengertikah engkau kekasih sajak pinggir ranjang ?

Sungguh ku tak ingin seorang pun tahu
Hingga nanti sajak bisuku mampu kau fahami
Atau paling tidak jangan buat pinggir ranjangku sunyi
Dan bibir kita tak tertutup di pinggir ranjang pagi

Thursday, December 14, 2006

Muak

Teriakku malam ini
Aku benci dengan resah
Diamku pagi ini
Aku sendiri ...
Sepi ...

Di depanku
Ada cerangai dusta mencabikiku
Makan aku ! bila memang kau masih lapar !

Di sisiku
Ada anum menyeringai mengelusku
Mengapa tak kau jilatkan lidahmu ke wajahku sekalian ... ?!

Penat ...
Muak ...
Aku muntah ...

Di langit ...
Ada sayap sayap melukis ingatan
Berjelaga seperti rayuan bidadari
Mengirimkan titah sabda pandita ratu
Untukku mengerti tentang jati diri
Antara rahim dan pusara
Waktu sebelum musim ke dua

Seduhkan aku secangkir teh
Maka kan ku tuangkan untukmu segelas madu
Agar muntahku kembali kutelan
Sebelum terlanjur,aku membuat kalian pamitan

Atau ...
Kan kubiarkan muntahku keluar.

Wednesday, December 13, 2006

I Love Thee

Hibahkan padaku kitab cinta
Serupa kaca dari sepuhan sepuhan cerita
Hingga tak terulang lagi kata, bahwa
Hati adalah cacing dalam kuburan
Dan perasaan adalah kain percak darah

Eja tutur di bibir manismu
Mantera mantera cinta penyatir ruang gelap tak berujung batas
Hingga putih tunduk padamu,
Lalu temaram lilin dan wangi melati
Menulis di lembar kitab
" Perempuan datang atas nama cinta "

Demi cincin di lingkar jari Juliet
Demi kitab cinta tunggal Shakespeare
Berucaplah bersamaku " I LOVE THEE "


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


Ini kitab bukan ganjil
Bukan kitab lusuh dan mantera bratawali
Tapi sungguh kitab cinta dua nyawa
Dari gelas sepuluh macam warna
Berisikan mantera cinta tiga jilid

Demi racun penidur Juliet
Demi perawan geming mengeluhkan dusta
Aku akan terus menulis untuk tertulis
" Perempuan datang atas nama cinta "

Tentang seseorang bukanlah kau perawan
Namun seorang kekasih penghibah bentara cinta
Karena aku akan hadir dalam empat purnama
Bukan untuk mereka
Bukan untuk kamu
Tapi untuk aku !

Sunday, December 10, 2006

Impian Bunga

Sang bunga yang kerdil dan lemah merasa iri pada kemolekan sang mawar.Ia menyulurkan impian pada Sang Alam untuk menyulapnya sebagai mawar.Ia abaikan semua wejangan Sang Alam bahwa dibalik kehidupanya sebagai bunga yang kusam dan melata,tersimpan kekuatan dan kegungan yang tidak dimiliki mawar yang cantik dan menjulang.

Itulah sebuah ambisi yang tertanam kuat di jantung sang bunga.Dan kekuatan impianya jugalah yang kemudian menghantarkanya menjelma mawar yang ranum dan perawan.

Ia pun laksana bidadari suci yang senantiasa diidamkan setiap makhluk bumi.Ia telah menggapai keagungan impianya,sekalipun akhirnya ia harus terhempas oleh kecamuk badai dan topan ...



Sekuntum Violet yang mungil dan wangi,hidup dalam ketentraman bersama teman temanya,ia terayun ayun penuh kedamaian diantara kembang kembang lainya di sebuah taman yang berkurung kesenyapan.
Hingga pada suatu pagi yang berjubahkan titik titik embun,violet itu menjulurkan kepalanya tinggi tinggi, memandang berkeliling.
Dilihatnya bunga mawar yang menjulang tinggi,tegak ke angkasa menyerupai obor yang berkerejap dengan kemilauan,
Bibir biru sang violet terkuak perlahan,lalu bergumam, " Betapa naifnya aku di antara kembang kembang itu. Sungguh nista derajatku di antara mereka.Tubuhku telah di bentuk dalam kekerdilan dan kekusaman oleh alam,aku hanya bisa merunduk,bersatu dengan bumi,tak mampu menjulurkan kepalaku ke cakrawala biru itu, atau sekedar mencorongkan wajahku ke raut matahari,tidak seperti mawar yang tinggi itu."

Demi menangkap gumanan tetangganya,mawar itu tertawa,Ia berkata," Sungguh ganjil keluhanmu itu ! Engkau tidak menyadari kemuliaanmu,padahal engkau menyimpan banyak keistimewaan.Alam telah menghadiahimu keindahan dan aroma yeng semerbak,yang tidak dimiliki oleh kembang kembang lainya.Janganlah engkau merasa iri,bersyukurlah atas segala yang telah engkau miliki.Ketahuilah saudaraku,bahwa siapapun yang merendahkan hatinya akan selalu berselimutkan kebahagiaan dan siapapun yang meninggikan hatinya akan selalu di terkam oleh kehancuran.

Violet itu menukas," Engkau berkata begitu lantaran engkau memiliki apa yang sangat aku hasratkan.Dengan keagunganmu itu engkau kian menistaku.Sungguh memilukan wejangan yang di luncurkan makhluk yang mujur kepada makhluk yang malang.Sungguh luhur makhluk yang memiliki kejayaan yang berdiri congkak sebagai pemberi wejangan di hadapan makhluk lainya yang kerdil nan dina !"

Rupanya alam menangkap obrolan violet dan mawar itu.Alam mendekati keduanya, lau berkata," Duhai violet perawanku,gerangan apakah yang melandamu? selama ini kau senantiasa santun dan bersahaja dalam ucapan dan sikapmu.apakah kedengkian dan keserakahan telah meracuni hatimu dan membunuh semua kemulyaan yang bertapa di hatimu?"
Dengan nada merintih,violet itu menyahut," Duhai bunda yang agung nan luhur,yang pemurah dan pengasih,dengan segenap ketulusan hatiku,kuharapkan engkau sudi memenuhi hasratku untuk menjadi sekuntum mawar..."
Alam berkata,"Engkau buta akan makna pencarianmu sendiri,engkau tak menyadari ancaman taring taring kematiang yang bersemayam di balik ambisimu itu.Ketahuilah,violet perawanku,engkau hanya akan menuai penyesalan bila engkau telah menjelma mawar.Dan penyesalan tak akan memberiru apa apa kecuali kesia siaan."

Namun violet itu kembali membantah," Duhai Ibu,kumohon jadikanlah diriku sekuntum mawar yang enjulang tinggi yang penuh bangga akan kebesaranya,jangan engkau acuhkan semua ancaman itu,biarlah aku yang menanggungnya sendiri."
Akhirnya alam mengalah.Ia berkata," Sungguh engkaulah violet yang gelap mata dan keras kepala ! Kini aku akan memenuhi kehendakmu,namun engkau harus menanggung semua petaka yang menimpamu kelak sendirian."

Alam segera merekahkan jari jarinya yang penuh dengan keajaiban dan rahasia,menyepuh akar akar violet.Seketika violet itu menjulang tinggi menjelma sekuntum mawar.melampaui semua kembang yang berada di taman itu.

Ketika senja berarak,langit kian sempurna di selubuki mendung hitam,Gelegar halilintar yang mengamuk sangat memekakkan segala makhluk yang berdiri menjulang di taman itu.Hujan lebat dan badai kencang betul betul mengagahi taman itu.Badai mengacak ngacak dedaunan dan dedaunan menumbangkan tanaman tanaman,merontokkan tangkai tangkai bunga yang tinggi.Semuanya berantakan di terkam keganasan badai,kesuali tumbuhan yang merayap di permukaan bumi,dan mana kala langit kembali berkilau cemerlang,tak ada satu tanaman pun di taman itu yang selamat dari amukan badai kecuali keluarga violet yang kerdil melata,yang berlindung di antara kaki kaki tembok tanaman itu.

Salah satu kembang violet yang mungil menengadahkan kepalanya,menyimak berkeliling,mencermati sisa sisa kehancuran yang diciptakan prahara itu,ia tersenyum bahagiakepada teman temanya,lalu berkata " Lihatlah kehancuran yang telah diselamatkan badai kepada kembang kembang sombong itu !"
Violet yang lain menjawab,"Hanya kita yang selamat dari amukan langit,sekalipun tubuh kita lengket dan melekat di tanah."
Violet yang lain ikut menimpali,"Justru badai tidak melihat kita karena tubuh mungil kita."
Saat itulah mata Alam menemukan kembang violet yang telah menjelma mawar itu tercampak di tanah,tubuhnya berantakan diantara rerumputan laksana tentara perang yang terkapar di medan perang.Ratu violet mengangkat suaranya dan berseru kepada keluarganya," Anak anakku,perhatikanlah apa yang telah menimpa violet yang serakah itu,yang telah merubah dirinya menjadi setangkai mawar hanya dalam waktu satu jam.Inilah peringatan terbaik bagi kalian semua."

Mawar yang berasal dari violet itu berusaha mengumpulkan seluruh sisa tenaganya,dan berkata perlahan,"Wahai bunga bunga bodoh,kalian hanya bisa merasa puas akan semua yang kalian miliki.dulu aku juga merasa puas diri atas kehidupanku,namun kepuasan itu hanyalah menjadi belenggu yang memisahkan keberadaanku dengan gemuruh semesta kehidupan yang sejati, membungkamku dalam ketentraman dan kedamaian semu,aku telah meresapi makna kehidupan yang sama dengan yang kini kalian tempuh,yang mengkeret penuh gentar dalam pelukan bumi,aku telah selalu mengimpikan salju menyelimutiku dengan dengus kematian dalam kepasrahan,tapi kini aku sungguh sangat bahagia lantaran aku telah berhasil melampaui kekerdilanku dan menerawang keluasan rahasia semesta,inilah hal yang tak pernah kutemukan sebelumnya,kini aku berhasil mencampakkan ketamakanku lantaran aku telah menemukan bukti akan kejayaan alam.Dalam kesenyapan malam,aku telah menangkap bisikan kehidupan kepada bumi yang maya ini,'Hasrat untuk melampaui wujud kita adalah hakikat kemakhlukan kita'

Karena itulah jiwaku memberontak untuk mendapatkan kehidupan yang melampaui kehidupanku yang kerdil dan terbatas.Aku selalu meyakini bahwa ngarai yang curam tak akan pernah menangkap nyanyian bintang bintang,itulah semangat yang mendorongku menentang kelemahanku guna menggapai dengan apa yang belum aku miliki,Itulah yang menyebabkan perlawananku menjelma kekuatan maha dasyat,kehendakku menjelma suatu daya penciptaan,ketahuilah bahwa Alam adalah wujud besar bagi impian impian kita yang paling sejati.Alam telah mengabulkan hasrat ku untuk menjadi setangkai mawar."

Dia terhenyak sejenak,lalu kembali melanjutkan dengan sisa sisa suaranya yang berbaur antara kebahagiaan dan kemenangan,"Selama satu jam aku telah menjalani kehidupan sebagai setangkai mawar,aku telah mengenyam hidup sebagai sang ratu.Dengan mata mawar,aku telah menerawang keluasan semesta ini.Dengan telinga mawar,aku telah menyimak semua bisikan semesta.Apa semua keagungan itu dapat digapai hanya dengan kekerdilan kalian itu?"
Kepalanya tertekuk,suaranya tercekik,nafasnya terenggah enggah,Ia memaksakan suaranya mengalir,"Kini aku akan mati karena jiwaku telah menggapai segala tujuanya.Kini aku telah melampaui pengetahuanku tentang suatu dunia yang telah membobol dinding keterbatasan kelahiranku.Inilah tujuan hidupku.Inilah rahasia wujudku."

Mawar itu menggigil,melepaskan nafas terakhirnya sambil merekahkan sekuntum senyuman yang beriaskan kemenangan akan terkabulnya harapan dan tujuan hidupnya.Sekuntum senyum kejayaan.Senyuman Tuhan.

Kahlil Gibran

Goro goro


Goro-goro....
Goro garaning manungsa sak pirang-pirang
Yen diitung saka tanah jawa nganti bumi sebrang
Uripe manungsa kena kaibaratake kaya wayang
Mrana-mrene pikire mung tansah nggrangsang
Nanging keri-kerine mung oleh wirang.

Goro-goro.....
Wolak-walike jaman menungsa kakean dosa
Merga ora ngerti tata krama
Senengane tumindak culika
lan nerak uger-ugere agama
Wani nekak janggane sapada manungsa
Eling-eleng deweke duwe panguwasa
Najan to olehe nekak ora pati loro
Nanging saya suwe ya saya kroso
Ora sanak ora kadang waton atine bisa lega.

Goro-goro......
Goro-goro jaman kala bendu
Wulangane agama ora digugu
Sing bener dianggep kliru sing slah malah ditiru
Bocah sekolah ora gelem sinau
Yen dituturi malah nesu bareng ora lulus ngantemi guru
Pancen prawan saiki ayu-ayu
Ana sing duwur tor kuru,ana sing cendek tor lemu
Sayang sethitek senengane mung pamer pupu.

Goro-goro........
Goro-goro jaman,jaman kemajuan
Uripe manungsa wis sarwa kecukupan
Ora kurang sandang,pangan,papan,lan pendidikan
Ananging malah akeh wong sing menggok ndedalan
Kayu,watu kanggo sesembahan,domino,lintrik kanggo panggautan
Senengae mung muja bangsane jin klawan syetan
Dasar menungsa sing tipis iman.

Goro-goro..........

Pungkasane goro-goro medal Ki Lurah Petruk.........



Di sunting dari Wikipedia sastra jawa.
My Photo
Name:
Location: Seoul, South korea, Indonesia
Get graphics at Nackvision.com