Firasat

Bayang samar ku kenal lembut sentuhi aku
Menjelma diri membagi cerita
Di bawah sadarku sengaja kau benam
Sebelum mentari terlindas senja ingatku
Menitik firasatku

Dibalik bayang disebelah keranda hitam
Kau tersaput kabut putih kembaramu
Aku berteriak memanggil,senyummu masih terlukis
Aku mencoba memburu langkah,namun tak kusentuh
Kau ditelan pudar,tak kutemukan dirimu

Disisi samar degup gugup nafas tak beraturan
Merasuk menghantuiku
Kau menghilang ...

Kehawatiranku pun tak mengelak
Meski ini ruh mimpi,
Namun ... sungguh engkau hidup.

Firasatku
Bayang apakah ini ?

Lepas peluh sadarku menjangkit
Kurengkuh kata susuri duniamu
Sepenggal waktu demi legakan firasatku
Sekedar ingin meyapa"
Disana apakah kau baik baik saja ? "

Friday 24 04:07 PM

Tanya si bocah

Aku bermimpi dibalik ramah
Sengaja kubenam walau kutahu
Hatiku tak kan percaya
Bahkan perasaan ku mengatakan
Bahwa hatiku adalah cacing dalam kuburan !

Aku bocah mungil di peraduan
Menanti timang dan kidung sunyi
Untuk lelapkan pulasku
Dan hatikuku mengatakan
Bahwa perasaanku adalah kain percak darah

Kuhayati dan kufahami
Mencoba untuk mengerti
Setiap tanya langkah di sekam otak ku
Kenapa hati dan perasaanku selalu bertengkar ?

Dewi

Duhai sang dewi

Sanjungkan aku di mimpi

Dendangkan kidung alunan suara surgawi

Mengirim indah dalam sunyi

Hangatkan semua ruang di puri

Semaikan aku ...

Duhai sang dewi

Tetaplah engkau menjelma

Rekahkan senyum

Jenguklah kumerindu

Hadir menjuntai meluruh

Desau nafas memuja

Merenda kasih

Hamparan asa untukmu dewi

Hingga ku rasakan engkau

Sentuh ...aku ...

Hingga ...

Kululuh dengan ciptamu

Kulebur dengan utusmu

Matera Cinta Jilid Kedua

Jelantera sisakan setangkup elok
Sembilan mantera terucap lirih
Dari bibir kekasih
Berbulir halus membasah tanya

Apa musim semi besuk datang
Bila kemarin daun gugur terkebas umur ?
Diamku tanpa memecah kata
Jawabku dalam kusembunyikan

Sedang dari sahabatku
Tereja sebingkis tahun
Memeta kisah beragam musim !

Kutulis mantera cinta jilid kedua
Sebelum dingin membasah
Daun gugur bukan terkebas umur
Kutulis mantera cinta jilid kedua
Hatur ku sahabat ku
Kupeta kisah di musim musim mu
Dari mantera,Ku hafal semua musim
Kupungut kubawa menjemput pagi