Get Image Rollover Effects at crazyprofile.com

Friday, July 28, 2006

Geming Apakah Gerangan ?


Ada kesah menjahit sayu
Segaris ragu bimbangmu menatap
Geming mengiring lembut
Tanpa dapat terucap

Rona tipis menghias cantik
Kerling mata indah di balik kaca
Abadi tersimpan sebaris air mata
Meski senyum mencoba maraut
Kendati cukup pun menelaah senja

Geming apakah gerangan ?
Hingga baluran hasrat membisu
Membaur endapkan lupuk
Untuk sekedar sebingkis senyum

Dan mampu masih kulihat jelas
Ada kuntum putih merekah
Semaikan harum bebak ayumu
Menyaput tabir sekilas pandang
Tebari semua untuk mereka

Ada citra kuat teguhkan hatimu
Tegas dewasamu kukuh merajut
Lugas mengikat rinai bersemi
Sungguh aku mengagumimu

Geming apakah gerangan ?
Hingga ku baca sesuatu darimu
Sejentik kenangan
Selentik asa kau goreskan
Hingga akupun luluh pesonamu
Terpikat ayu kharismamu

Dinda ,,,
Kau ,,, begitu cantik !

Wednesday, July 26, 2006

Menunggu Ikhlas



Sungguh ini kuakui
Hatiku ingin memeluk manjamu
Sebait puisi dan lagu angkuhku
Berharap mewakili perasaanku

Lembut pagut manjamu
Mencoba santuni hatiku
Meski kita tersadar
Bahwa kau tidak lagi sendiri

Kasih,,,maafkan bila aku menanti
Lilin dan putihmu
Sayang,,,izinkan aku
Luluh dengan kasihmu

Dan dia cincin hatimu
Merengkuh erat memelukmu
Sedang aku tak bergeming
Menunggu ikhlasmu

( ,,, !!! )


Aku relakan nafas
Walau hati sisakan perih
Tersaji pahit, ku telan
Untuk sebuah biru

Untuk sastro Anbayu !
Kiranya tak ku ikhlaskan peluk
Baluri jiwa kala sepi terus berjuntai
Retasi kisi jelita awanti
KarenaIni bukan arti sebuah asa

Sepatutnyalah aku berpijar
Bila waktu tak jua berpihak
Hanya peluh sisa lelah
Seutas tali kasih
Untuk bisa santuni

Untuk roro awanti !
Ini aku akui
Rasa ini tak bisa terelakkan
Seolah lekat terikat
Paksa naluri rebaki nanar
Setali biru

Tapi bila harus berontak
Lalu berusaha lepas
Walau ku lebur luluh tertelan
Bilur titiki noktah

Aku relakan nyawaku sebaki arti
Torehi putih kian percaya

Pun aku terbakar atau aku bakar hatiku
Benahi nyata
Haturku tuk suci kalian
Lilin tulus ku cipta kalian

Putih kuikhlaskan
Kuncup pun
Aku suapkan secuil arti
Elusku

Bila lilin ini telah renta
Kukatakan satu kali saja
Bahwa prabahanara
Bukanya terbujur kaku sekati restu !

Tuesday, July 25, 2006

Titipan Surga


Garis keriput jelas terpahat di kening
Berjuta keringat melumuri tubuh
Saksi perjuangan bukti pengabdian

Legam kulit kasar kaki dan tanganmu
Putih rambut renta tulang kini tersisa
Gambaran hidup kerasnya dunia

Kau ciptakan sosok pribadi
Kau tumbuhkan jiwa sejati

Untuk ayah,,,hatur hormatku
Untuk ayah,,,mulya jasamu
Untuk ayah,,,terima kasih

Tak kenal siang malam kau jejaki bumi
Untuk sebutir padi dan sesuap nasi
Demi istrimu demi anakmu

Duhai engkau ayah kuingin sepertimu
Memapah dunia dengan kedua bahuku
Pahlawan abadi tak kan ternilai

Izinkan aku mengganti tugasmu
Memikul beban kedua pundakmu

Untuk ayah,,,hatur hormatku
Untuk ayah,,,mulya jasamu
Untuk ayah,,,terima kasih

Maafkan anakmu tak mampu membalas
Kasih dan sayangmu nan tiada batas

Saturday, July 22, 2006

Terpuruk,Berteman Bayang


Terkubur bersama masa lalu silam
Nada nada melancolik hantarkan sendu sekam
Rapuh, terpelanting waktu dian sayu
Disana bayang bayang itu kembali merujuk

Dimana letak anggunmu ?
Diantara dua bibir maniskah ?
Atau suara dawai dawai
Terkadang mengusung air mata
Seperti sepeninggal kekasih

Apakah aku telah padamkan lilin santun
Hingga welas asih pun enggan tersenyum
Bibir, tutur kata dan sopan telah retas
Terlalu bodohku membuang roman muka
Tak kudengar bisikan kearifan

Maka ciuman hangat seorang kekasih
Semaikan jiwa untuk teduhkan sekilas nafsu
Mungkin akan santera kan kembang kembang layu
Bahkan mungkin ,,,

Atau,,,

Apakah berteman bayang menjadi hadiah ?
Bahwa sesungging senyum adalah hibahnya
Terpuruk, ini telah terseok
Sungguh aku tak mengerti
Benar benar belum memahami !
My Photo
Name:
Location: Seoul, South korea, Indonesia
Get graphics at Nackvision.com